Halo semua, kali ini kita akan
membahas yang sedang viral, yaitu jembatan lengkung (Longspan) LRT dan Srikandi yang ada di baliknya.
Mengapa jembatan ini bisa viral? Padahal
ini kan cuman jembatan lengkung biasa. Eitt sebentar dulu, ini bukan jembatan lengkung
biasa. Jembatan lengkung ini telah mengukir dua rekor dari Museum Rekor
Indonesia, yaitu sebagai jembatan kereta box beton dengan bentang terpanjang,
dan sebagai jembatan dengan pembebanan Axial Static Loading Test terbesar
Memangnya seberapa panjang sih
jembatan lengkung ini?
Longspan bertipe Box Girder beton ini membentang sepanjang 148 meter dan bebas fondasi pengujian 4.400 ton dengan radius lengkung 115 meter dan jembatan lengkung
ini diklaim terpanjang di dunia.
(Sumber: Brilio.net)
Jembatan ini menggunakan material
beton seberat 9.688,8 ton atau setara dengan lebih tiga kali dari berat patung
Garuda Wisnu Kencana di Bali, dan menggunakan material Besi sejumlah 2.929,7
ton atau setara dengan lebih lima kali berat pesawat Airbus A-380. Konstruksi jembatan ini menggunakan Box Girder dengan metode Balance Cantilever.
Metode Balance Cantilever ini memanfaatkan efek kantilever seimbangya sehingga struktur dapat berdiri sendiri, tanpa menggunakan sistem pendukung berat lainnya. Menariknya, metode ini dapat dilakukan dari atas struktur sehingga tidak perlu struktur penunjang di bawahnya yang dapat mengganggu aktivitas bawah jembatan. Berikut adalah video pembelajaran tentang metode Balanced Cantilever.
(Sumber: bisnis.tempo.co)
Lalu siapa yang merancang jembatan
lengkung ini? Hebat sekali beliau.
Di balik struktur yang hebat ini
ada sesosok Engineer hebat yatu, Arvilla Delitriana yang merancang
jembatan ini. Beliau adalah Insinyur lulusan ITB, menurut Budi Harto DIrektur
Utama dari PT Adhi Karya Arvilla mampu menyisihkan tiga rancangan konsultan
dari Prancis.
“Akhirnya srikandi Indonesia kita
pilih”, ujarnya.
(Sumber: Tribunnews.com)
Apakah jembatan ini kuat untuk menahan beban dari kereta LRT?
“InsyaAllah, kalau saya dengan keyakinan karena sudah ada beban lebih berat dari LRT” Jawab Arvilla
Karena karyanya ini, Arvilla
Delitriana mendapat pujian dari Pak Jokowi
Selain pujian dari Pak Jokowi,
insinyur hebat ini juga mendapat pujian dari Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman Pak Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Pak Budi Karya
Sumadi, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pak Basuki
Hadimuljono.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta agar karya dari wanita yang akrab disapa Dina itu untuk dipatenkan. Namun seruan itu tidak dituruti
"Tidak. Saya selalu bilang saya dikasih ilmunya juga gratis sama Pak Jodi, sama pengalaman dan kesempatan. Kenapa saya enggak berikan kesempatan yang sama dengan yang lain. Siapapun yang mau nanya soal jembatan itu atau jembatan apapun akan kita jawab," menurut percakapan antara Dina dan pihak dari detik.com
Pak Jodi yang disebut Dina tadi merupakan rekan sekerja Dina di PT Cipta Graha Abadi. Dia bekerja di perusahaan itu lantaran diajak oleh Jodi Firmansyah (Pakar konstruksi jalan dan jembatan). Dina merasa banyak mendapatkan pengetahuan dari Jodi.
Lalu bagaimana bila karya nya tersebut di contek oleh orang lain?
Dina sendiri merasa tidak khawatir bila karyanya di contek oleh orang lain atau negara lain. Menurutnya hanya buang-buang energi mematenkan desain yang juga sudah tersebar luas.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta agar karya dari wanita yang akrab disapa Dina itu untuk dipatenkan. Namun seruan itu tidak dituruti
"Tidak. Saya selalu bilang saya dikasih ilmunya juga gratis sama Pak Jodi, sama pengalaman dan kesempatan. Kenapa saya enggak berikan kesempatan yang sama dengan yang lain. Siapapun yang mau nanya soal jembatan itu atau jembatan apapun akan kita jawab," menurut percakapan antara Dina dan pihak dari detik.com
Pak Jodi yang disebut Dina tadi merupakan rekan sekerja Dina di PT Cipta Graha Abadi. Dia bekerja di perusahaan itu lantaran diajak oleh Jodi Firmansyah (Pakar konstruksi jalan dan jembatan). Dina merasa banyak mendapatkan pengetahuan dari Jodi.
Lalu bagaimana bila karya nya tersebut di contek oleh orang lain?
Dina sendiri merasa tidak khawatir bila karyanya di contek oleh orang lain atau negara lain. Menurutnya hanya buang-buang energi mematenkan desain yang juga sudah tersebar luas.
Sebelum berhasil merancang jembatan
lengkung LRT di ruas Kuningan ini, Arvilla Delitriana juga banyak berhasil merancang jembatan di Indonesia. Antara lain:
- Jembatan Kali Kuto di Semarang
- Jembatan Layang khusus Busway ruas Adam Malik di Jakarta
- Jembatan Pedamaran 1 dan 2 di Provinsi Riau
- Jembatan Kereta Api Cirebon-Kriya
- Jembatan Perawang di Provinsi Riau
Wow. Hebat sekali ya
beliau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar